Sunday, October 26, 2008

kasih sepantun tulisan pinggan

Aku melawat Ed yang terlantar di rumahnya malam semalam. Tiada yang merisaukan, hanya tekanan darahnya terlalu rendah. Menyedari aku di sisi, dia langsung menarik telinga capangku rapat ke bibirnya.

"Teka sebanyak mana aku menyayangi kau?" Ah, dewi. Aku tak rasa aku dapat menebaknya.

"Sebanyak ini," dia mendepangkan kedua tangannya lemah, meregang sejauh mungkin. Depang tanganku lebih panjang dari tanganmu, bisik aku. Dan aku menyayangi kau sebanyak itu!

Sunyi.

"Aku menyayangi kau seluas padang saujana terbentang," tingkahnya lemah. Pandangan beratnya terlontar mengintai langit malam. Aku menyayangi kau merentasi padang saujana yang terbentang itu, hingga ke puncak bukit sayup di belakangnya!

"Itu sangat jauh," bisiknya perlahan. Barangkali terlalu lemah untuk berimaginasi lagi. "Aku menyayangi kau sejauh kembara ke bulan," kelopak matanya bertaut. Apa mungkin lena atau dia dalam pura-puranya.

Itu terlalu jauh, dewi. Tapi aku menyayangi kau sejauh kembara ke bulan itu, dan pulang ke bumi (dalam hati)!

2 comments:

Anonymous said...

Kau tak sihat ke sahabat?
nanti aku inject vanilla latte or caramel hot choc dalam badan kau .


J. Barbarian

Artozy said...

mungkin lebih berkesan kalau kau injek dia nikotin saja hahaha