Wednesday, April 22, 2009

yang

Duapuluh satu jam malam semalam, penuh magis dan nostalgik. Kala hujan datang, jatuh dari bintang, lencunlah kedukaan.

Duapuluh satu hari akan datang, andai hujan datang lagi, kau berteduhlah dewi. Aku tidak bersama kau lagi.

7 comments:

S.YanaZ said...

Aduyaiii...

Anonymous said...

Saudara Art,

Lama saya tak meninggalkan komen. Sebab utama tak mahu saudara lebih jiwa kacau dalam saat-sata begini. Saudara kata ingin berhenti menulis. Boleh tak saudara bukukan blog ini buat kenang-kenangan?

Saya rasa ini adalah catatan paling tulen tentang unconditional love, cinta bertepuk sebelah tangan, atau mencintai kawan sendiri - yang biasa kita tengok melalui cerita wayang seperti Heart, Kuch-Kuch dsb.

Saya yakin tiap yang berlaku ada hikmah dan pengajarannya. Tahniah juga buat dewi saudara itu.

Kenanga Biru said...

wow. metafora nih..terbaik.

Anonymous said...

Ya. Dan 21 tahun yang mendatang, dia akan terus immortal dalam dirimu...

-EZ-

~imm~ said...

*diam*

moga cinta kamu itu tercurah pada dewi baru yang mencintai kamu ya Art.. nanti dewi lama ini kita jadikan memori indah saja, saat belajar mengenal cinta.

sinaganaga said...

hoi! apa cer ni? jatuh moto lagi ke?

Artozy said...

naga,

weh tu lah maskara kau lama lagi!